By: Dwinta Ayu

Satu pekan Berada di Bumi Sim-Sim

 Hallo aku Dwinta, melalui tulisan ini aku ingin mengabarkan mengenai sebuah surga indah yang tersembunyi di Sumatera Utara, Bumi Sim-Sim dan Negeri di atas awan julukannya, tidak hanya itu aku juga  akan menceritakan betapa serunya pengalaman volunteer ku bersama Renjana Mengabdi selama satu minggu di Pak-Pak Bharat, Sumatera Utara. Pengabdian ini kami beri nama Jelajah Nusantara #1

Perjalanan kali ini dimulai dari titik kumpul seluruh delegasi yang bertempat di kota Medan, delegasi kali ini berjumlah 17 delegasi yang diisi oleh pemuda/i hebat Indonesia  yang terpilih dan terbagi menjadi 3 divisi yaitu divisi pendidikan, divisi kesehatan, serta divisi ekonomi dan lingkungan. 5 jam perjalanan kami tempuh dari kota Medan menuju Pak-Pak Bharat, Pak-Pak Bharat atau yang sering disebut dengan Bumi Sim-Sim merupakan daerah penghasil gambir terbesar di Sumatera Utara dan merupakan salah satu kabupaten penghasil kopi terbaik di Sumatera Utara. Kami melakukan pengabdian selama 8 hari di desa Kutajungak, desa dengan pemandangan yang indah, sumber daya alam yang berlimpah, serta udara yang menyejukkan. Sesampainya disana kami disambut dengan tarian khas Pak-Pak Bharat serta dijamu oleh sekapur sirih sebagai tanda diterimanya kami di desa Kutajungak.

Awalnya kami sedikit kesulitan untuk beradaptasi dengan penduduk sekitar dikarenakan penduduk sekitar sangat jarang berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia melainkan menggunakan bahasa daerah dalam berkomunikasi sehari-hari. namun hal itu tidak menyurutkan semangat kami sedikitpun untuk melakukan program kerja yang telah kami siapkan dan akan dilaksanakan di desa Kutajungak. Program kerja yang akan kami laksanakan ialah : pohon cita-cita, dokter kecil, branding wisata, pemeriksaan kesehatan, games pendidikan, dan banyak program lainnya. Tidak hanya program kerja kepada masyarakat yang kami lakukan, namun tim renjana juga mempersiapkan bounding antar volunteer, seperti Renjana mencari bakat, panggung seni, dan evaluasi harian.

hari pertama kami berkeliling desa serta melakukan map maaping dan berkenalan kepada masyarakat sekitar. Dihari berikutnya kami sudah sibuk melaksankan tugas masing-masing yang sudah dirancang setiap divisi. Mulai dari ke sekolah untuk belajar dan bermain bersama adik-adik SD Kutajungak, lalu ke membantu ibu bidan melakukan pemeriksaan kesehatan gratis, sampai membantu membuat branding wisata yang berakhir dengan membawa pulang satu goni nanas dan sayur-sayuran. Rasanya itu adalah hal yang tak terlupakan, bermain ditepian sawah, menggembala kerbau, sampai ikut memanen dan memproses kopi secara tradisional.

Selama berada di desa Kutajungak waktu seakan cepat berlalu, rasanya kemarin baru saja kami melakukan map maaping namun hari ini kami sudah harus menutup kegiatan ini dengan pentas seni dan makan bersama dengan masyarakat. Malam itu suasana hangat tercipta, menu santapan makan malam kali ini ialah Pelleng yaitu makanan khas Pak-Pak Bharat. Kami juga berkesempatan membuatnya bersama-sama dengan ibu-ibu desa Kutajungak. Pellengmelambangkan keberanian, pada masa dulu pelleng disajikan untuk melepas para pejuang ketika hendak berperang. Namun kini pelleng menjadi makanan khas Pak-Pak Bharat yang disajikan ketika ada kegiatan acara besar, dan kini pelleng menjadi warisan budaya bagi masyarakat Pak-Pak Bharat. Pelleng terbuat dari nasi dengan rempah-rempah yang khas, berwarna kuning cerah, tekstur nasi seperti nasi tim, dan disajikan dengan gulai ayam kampung yang khas.  

Setiap pertemuan akan bertemu dengan perpisahan, dan dari perpisahan kita belajar apa arti kata merindu. Ahh, perpisahan selalu saja membuat air mata tumpah ruah, 8 hari waktu berlalu dengan cepat meninggalkan banyak canda tawa di dalamnya. Ketika sapa tawa diawal jumpa dibalas dengan jatuhnya air mata di waktu berpisah. Melalui perjalanan ini, aku tak henti-hentinya mengucap syukur dan berterima kasih kepada semesta yang telah mempertemukanku dengan banyak orang baru nan hebat. Barangkali dipertemuan singkat ini aku tumbuh bersama perjalanan, bertumbuh dengan banyak pelajaran, dan cerita-cerita baru.

Terima kasih orang-orang baik nan hebat, dalam banyak hal dan doa semoga dilain kesempatan kita dipertemukan kembali oleh semesta.

Lias Ate Bumi Sim-Sim...